Minggu, 27 Desember 2009

ESTETIKA DAN MORALITAS


Dalam wacana estetika dunia, terdapat cara pandang yang berbeda antara pemikir Barat denga pemikir Islam. Pemikir Barat modern memiliki kecendrungan menata nilai-nilai estetik ke arah bagaimana “manusia mendunia”, yang diwujudkan dengan bentuk praksis karya-karya seni yang menggugah panca indra dan juga menggelitik aspek-aspek psikologis manusia, sedangkan dalam nilai-nilai estetik Islam memiliki kecendrungan untuk menghampakan dunia, karena sesuatu yang konkret absolut itu hanya Tuhan, yang lain adalah tanpa makna, hampa dan kosong.

Mohamad Iqbal

Mohamad Iqbal adalah seorang filsuf dan penyair kelahiran pakistan. Dua buah buku penting yang pernah disusunnya adalah The Development of Metaphysics in Persia dan The Reconstruction of Religious Thought In Islam. Iqbal juga banyak membahas tentang konsep-konsep keindhan yang kemudian mewarnai falsafah keindahan Timur.

Pandangan estetik Iqbal sangat banyak ditentukan oleh kondisi yang terjadi di negerenya selama masa hidupnya. Karya-karyanya mempunyai makana sebagai hasil seni suatu masyarakat yang baru keluar dari masa kemunduran. Masa kemesorotan suatu masyarakat adalah mas rusaknya kehidupan sosial, kecuali jika gelombang itu mengering yang segera diikuti oleh masa banjir. Seniman yang muncul pada masa pasang naik harus memiliki kedayaan untuk menahan serbuan banjir itu. “kedayaan” uyang terjadi bersamaan, yaitu kedayaan yang sekaligus merusak dan memelihara.

Seyyed Hossein an Nasr

Seorang guru besar sejarah sains dan filsafat di Universitas Teheran, pendidikannya diperoleh dari Universitas Harvard dan MIT, dan telah mengarang lebih dari dua puluh buku. Hossein juga menjelajah kedunia estetika yang jarang digeluti oleh pemikir-pemikir muslim pada umumnya. Sebagai seorang pakar di bidang filsafat, pemikirannya berusaha menembus dimensi batiniah peradaban islam, dan menunjukkan betapa nilai-nilai estetik memainkan peranan yang penting. Gagasan estetikanya yang utama tertuang dalam buku Islamic Art and Sporotuality, dan juga disinggung dalam beberapa buku filsafat lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar